Saturday, June 30, 2012

Ingatlah kembali



Tidak sedang bermimpi. Semuanya nyata ada di depan mata.  Jangan segenggam pun menyimpan marah, kesal, karena hati terlalu jernih untuk menerima yang hitam. Tegar lah! Jiwa yang kuat akan senantiasa tegar menghadapi jalan kehidupan dan tentu akan berusaha menjadi tabah jika menempuh badai. Malam yang menyulam gelap pasti akan berlalu oleh suluhan sinar bulan yang menerpa awan. Tidak akan lama, siang akan menjelma, mengubahnya, setenang air di tasik biru. Pelangi akan mengarak dan mentari akan menyinar. Bukankah engkau telah berjanji kepadaNya, untuk pantang menyerah?Bukankah telah engkau lalui pulau demi pulau, selaksa pulau, dengan perahu yang semakin mengeras oleh udara dan air laut demi sebuah cita-cita mulia? untuk menundukkan lautan karena laut yang diam adalah sahabat, dan laut yang memberontak dalam prahara dan topan adalah tantangan.




Monday, June 25, 2012

Rumah Penuh berkah

 













Ya, memang disinilah alamatnya. 
Tak ada kepalsuan di dalamnya. 
Hanya kejujuran meski sederhana. 
Tidak dibuat-buat ataupun direkayasa.  

Di sinilah kita membangun.
Berbata-bata hingga tampak anggun.
di sini.. di rumah kita..

Rumah  yang semakin semerbak.
Dengan senyum yang semakin serentak.
Dengan bunga nan harum mewangi.
ataupun lagu surga setiap hari.
di sini.. di rumah kita 
di rumah penuh berkah

Saturday, June 2, 2012

Catatan Kecil



Lanskap langit terbuka, menyambut semburat pelangi di tepian awan. Terik matahari kian hangat di wajah, menyisipkan catatan-catatan kecil yang disematkan di ranting-ranting bunga sedap malam. Matahari tak kenal lelah menyinari dan berhenti atau padam, malam selalu datang saat semua makhluk kembali ke peraduannya, rumput ilalang yang hanya mengangguk diterpa angin lembah... Temui gemuruh angin kemarin sore, Cari dermaga yang berputar melaju, susun lengkap keping-keping puzzle kehidupan hingga ke garis finish.




Ibu


Ketika cahaya datang, kau lindungi ku dengan dekapmu
Kala gelisah melanda, kau segarkan ku dengan air kehidupan
Ratapan yang kuberi, menjadi senyum kebangganmu
Resah yang datang, jadikan siraman lembut tatapan

Fajar dengan embun yang lelap di atas daun…
tepat di atas cakrawala…
Senja secepat ini datang, mentari terbenam…
Kau tetap dengan kasih tak berbatas…
Awan memberi hujan, akar memberi dahan
Angin memberi ombak, karang memberi riak
Bunga memberi warna, kilauan memberi cinta
Bunda memberi cinta….. tanpa meminta
Hanya doa yang bisa ku beri... hanya bakti yang membalas kasihmu.. Untukmu Ibu yang memberi cinta dengan sederhana.