Monday, October 28, 2013

tentang hidup..


Berbicara tentang hidup, maka kita akan dihadapkan dengan banyak pilihan. namun sejatinya, pandangan hiduplah yang menjadi penentu keputusan.
Tepat beberapa hari ini, dihadapkan dengan hal-hal yang kurang menyenangkan, dimana dugaan-dugaan muncul entah dari mana sumbernya, dan ini bukan untuk pertama kalinya…. Sudah lebih dari 4 kali opini tersebut muncul. Namun saudaraku, apakah layak bagi seorang yang mafhum dan menjadikan dakwah sebagai poros hidupnya, membicarakan hal2 yang jauh dari masalah umat seperti ini.. ?? :) mari kita renungkan.. ketika dihadapkan dengan keadaan seperti ini, apa yang bisa dilakukan oleh seorang hamba dhoif seperti saya selain beristigfar dalam diam, sepenuhnya sadar, konsekuensi perjalanan hidup ya seperti ini. Kita tidak mungkin dapat menghentikan dugaan2 orang lain pada kita, salah atau benar, tetap senyum dan biarlah waktu yang akan membuktikannya. Kita pun tidak perlu menjelaskan semua hal pribadi sampai ke akar-akarnya..  tentang hal-hal yang kita harapkan, hal-hal yang kita inginkan, namun realita tak bersahabat. sungguh itu tidak pada tempatnya untuk disampaikan.. hanya Alloh yang Maha Tahu dan berhak tahu atas semua liku perjalanan hidup kita.
Berfikir juga tentang membangun rumah tangga, memilih pasangan hidup, hal ini bukan hal sepele, tidaklah bisa hanya perasaan atau empati yang menjadi ujung tombak keputusannya, namun bagaimana perasaan harus tunduk pada mafhum islam yang telah didapatkan, azam bahwa dakwah poros hidup itu sungguh tidak ringan, artinya kita harus siap menjadikan sepanjang usia kita untuk dakwah, untuk islam dan dakwah saya hidup, untuk islam dan dakwah saya menuntut ilmu, termasuk untuk islam dan dakwah saya menikah, untuk islam dan dakwah saya mencari nafkah, untuk islam dan dakwah saya memiliki anak, dan wafat harus dalam keadaan memegang teguh islam dan dakwah. Sekali lagi, sangat besar konsekuensinya ketika telah mengazamkan bahwa dakwah adalah poros hidup….
Ketika mafhum. Maka kedewasaan akan terbentuk, jiwa dan qalbu harus dipersiapkan seluasnya untuk diarahkan dengan mafhum, meski diawal alamiah akan terasa berat, tapi yakin bahwa Alloh yang maha Tahu apa yang terbaik untuk hambaNya, semua akan dijalankan dengan ikhlas. Jadi, dewasalah menerima apapun yang sudah digariskan.. termasuk saya pribadi.. La yukallifuLLohunafsan… :)