Apa kabar sahabat-sahabat?
Bagaimana kabarmu disana? Apakah kondisimu masih sama seperti saat kita berpisah?
Ada rentetan pertanyaan
yang memenuhi benakku, kadang ia hadir menemani mimpi-mimpi. Masihkah semangat
juang menggelora dalam dadamu? Masihkah engkau setia berteman dengan gemericik
air wudhu di sepertiga malam? Masihkah alqur'an, kitab serta buku tsaqafah menemani subuh
dan malam mu? Masihkah di tiap hela
nafas,hatimu sibuk dengan dzikir penghambaan kepadaNya? Masihkah tawadhu’
menghiasi wajahmu yang bercahaya itu?
Aku berharap tidak ada
yang berubah… justru semakin bertambah baik.. sama halnya engkau yang sedang
melawan arus kehidupan yang kuffur, aku pun juga begitu. Meski dunia menjauhi,
yakinlah dengan mengingat KemuliaanNya akan membuat kita tidak peduli dengan
dunia yang semu. Kokohkan pegangan kita pada Tali agamaNya yang menyelamatkan. Hiasi waktu-waktu saat do’a diijabah dengan
saling mendoakan, karena hal itu membantu menyelamatkan.
Ah, taukah engkau
sahabat-sahabatku, betapa rindunya aku pada kalian… saat kita sama-sama
mendamba kehidupan islami. Tumbuh bersama dan bergandengan erat dengan keimanan yang menghangatkan
hati. Saat al walla wal barra sepenuhnya kita sandarkan kepada ridho serta
murkanya, betapa tenang dan nyamannya jiwa. Belum pernah seumur hidup merasakan
hal yang seindah ini, apakah kalian juga begitu? Taman-taman syurga tempat
mengkaji ilmu agama, bagiku tidak ada tempat sebaik itu di dunia. bahkan bangku
kuliah yang rasanya menantang pun takluk dengan indah dan berkahnya pengajian
ilmu.
Dalam hening malam
ketiga Ramadhan kali ini, kembali memoryku berputar pada masa-masa itu. Aku tidak
mengerti mengapa memory ini sulit terkurangi.. rupanya memang bersahabat denganmu
menyenangkanku… Hal-hal yang membuat sedih nyaris tidak berbekas. yang tersisa dihatiku
tinggal kebaikan-kebaikan yang membahagiakan. Semoga begitu juga denganmu
Entah kapan dapat
berkumpul kembali, saat jarak menjadi sebab tidak bertemu. Juga satu dua
perkara menjadi alasan syar’i untuk tidak pergi. Kita bukan lagi seperti burung-burung
yang berterbangan bebas diangkasa.. pergi lalu pulang sebentar saja, tidak
sesederhana itu lagi. Kini road map hidup mulai semakin tertata. Lewat munajat
padaNya, aku menitipkan segenggam rindu, semoga Allah berkenan mengumpulkan
kita kembali di jamuan jannahNya. Kemuliaan padamu saudari-saudari semabda..
pejuang syari’ah Khilafah yang ikhlas. Do'akan agar tetap istiqomah.
Love never end