Peran perempuan dalam menata dunia tidak bisa dipandang sebelah mata. Kenapa? karena dari 6,5 milyar penduduk dunia 3,23 milyar-nya perempuan, itu berarti 49 % penduduk dunia adalah perempuan, ini menunjukkan betapa signifikannya peran perempuan dan ini semakin mengukuhkan bahwa perempuan adalah salah satu pilar kekuatan SDM bangsa.
Dalam perjalanan sejarah bangsa, mahasiswi sebagai kaum intelektual adalah elemen penting yang sangat ditunggu kehadiran dan kotribusinya. Hal tersebut merupakan hal yang wajar mengingat berbagai gelar dan status yang disandangkan kepadanya yaitu sebagai iron stock. Mahasiwi sebagai iron stock diharapkan untuk menjadi tonggak penentu bangsa yang memiliki kemampuan intelektual, tangguh dan berakhlak mulia. Peran ini mengharuskan mahasiswi untuk melek dan peduli dengan lingkungan, sehingga ia akan mudah menyadari segala permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
Sejarah telah mengukirkan banyak cerita tentang bagaimana peran mahasiswa dan mahasiswi dalam perubahan kondisi bangsa dan negaranya mulai dari zaman kenabian, zaman kolonialisme hingga zaman reformasi.
Lain dulu lain sekarang. Kini, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan. Mahasiswa cenderung hanya mendalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan, terbawa oleh arus fashion dan kehidupan westernisasi lainnya, sedikit sekali diantaranya yang peka dan peduli terhadap kondisi masyarakat, Ketika bicara tentang mahasiswi yang terbayang adalah sosok individualis dan self centered. Lebih jauh lagi, di sebagian mahasiswi kini mengidap penyakit apolitis dan apatis yang tidak mau tahu kondisi yang terjadi saat ini.
Mahasiswi memiliki peran intelektual dan tonggak perubahan. Sebagai kaum intelektual berarti menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh dan menjadikan menimba ilmu itu sebuah kewajiban dan ibadah kepada Sang Pencipta. Ketika sebagai tonggak perubahan artinya mahasiswa harus peduli dengan lingkungan sekitar dan mampu untuk melakukan perubahan ditengah-tengah umat.
Karena sesungguhnya umat saat ini membutuhkan mutiara-mutiara untuk menerangi mereka dalam kegelapan. Siapa mutiara itu? MAHASISWI!
Perubahan apa yang seharusnya layak diusung oleh mahasiswi. Sejatinya mahasiswi adalah makhluk sang Khaliq yang setiap perbuatannya terikat pada hukum syara’. Maka perubahan yang layak diusung adalah dengan islam.
Seruan Kepada Intelektual Muslimah Indonesia
Berdasarkan itu semua, kami menyerukan kepada intelektual muslimah khususnya dan perempuan Indonesia pada umumnya untuk :
1. Memiliki identitas yang jelas yakni memegang teguh islam.
2. Melakukan pencerdasan ke tengah kampus dengan islam sebagai rahmatan lil ‘alamiin.