Berbicara tentang
hidup, maka kita akan dihadapkan dengan banyak pilihan. namun sejatinya,
pandangan hiduplah yang menjadi penentu keputusan.
Tepat beberapa
hari ini, dihadapkan dengan hal-hal yang kurang menyenangkan, dimana
dugaan-dugaan muncul entah dari mana sumbernya, dan ini bukan untuk pertama
kalinya…. Sudah lebih dari 4 kali opini tersebut muncul. Namun saudaraku,
apakah layak bagi seorang yang mafhum dan menjadikan dakwah sebagai poros
hidupnya, membicarakan hal2 yang jauh dari masalah umat seperti ini.. ?? :) mari kita renungkan.. ketika dihadapkan dengan keadaan seperti
ini, apa yang bisa dilakukan oleh seorang hamba dhoif seperti saya selain
beristigfar dalam diam, sepenuhnya sadar, konsekuensi perjalanan hidup ya
seperti ini. Kita tidak mungkin dapat menghentikan dugaan2 orang lain pada
kita, salah atau benar, tetap senyum dan biarlah waktu yang akan
membuktikannya. Kita pun tidak perlu menjelaskan semua hal pribadi sampai ke
akar-akarnya.. tentang hal-hal yang kita
harapkan, hal-hal yang kita inginkan, namun realita tak bersahabat. sungguh itu
tidak pada tempatnya untuk disampaikan.. hanya Alloh yang Maha Tahu dan berhak
tahu atas semua liku perjalanan hidup kita.
Berfikir juga
tentang membangun rumah tangga, memilih pasangan hidup, hal ini bukan hal
sepele, tidaklah bisa hanya perasaan atau empati yang menjadi ujung tombak keputusannya,
namun bagaimana perasaan harus tunduk pada mafhum islam yang telah didapatkan,
azam bahwa dakwah poros hidup itu sungguh tidak ringan, artinya kita harus siap
menjadikan sepanjang usia kita untuk dakwah, untuk islam dan dakwah saya hidup,
untuk islam dan dakwah saya menuntut ilmu, termasuk untuk islam dan dakwah saya
menikah, untuk islam dan dakwah saya mencari nafkah, untuk islam dan dakwah saya
memiliki anak, dan wafat harus dalam keadaan memegang teguh islam dan dakwah. Sekali
lagi, sangat besar konsekuensinya ketika telah mengazamkan bahwa dakwah adalah
poros hidup….
Ketika
mafhum. Maka kedewasaan akan terbentuk, jiwa dan qalbu harus dipersiapkan
seluasnya untuk diarahkan dengan mafhum, meski diawal alamiah akan terasa
berat, tapi yakin bahwa Alloh yang maha Tahu apa yang terbaik untuk hambaNya,
semua akan dijalankan dengan ikhlas. Jadi, dewasalah menerima apapun yang sudah
digariskan.. termasuk saya pribadi.. La yukallifuLLohunafsan… :)