Ibu Aku Mencintaimu …..
Apakah engkau masih teringat ketika
ibumu berkisah tentang bagaimana perasaannya ketika kabar bahagia yang telah ia
dapatkan, suatu kabar yang seluruh ibu di seluruh penjuru negeri sangat
memahami maknanya dengan baik, suatu kabar yang merupakan awal kegembiraan dan
sekaligus perubahan psikis dan fisik seorang ibu dan suatu kabar yang sekaligus
merupakan secercah harapan besar yang telah dipersiapkan olehnya. Benar, tidak
lain kabar tersebut adalah kabar bahwa akan terlahirnya dirimu ke dunia.
Menunggu dirimu yang masih berada di
dalam kandungan merupakan sutu kenangan dan kebahagiaan yang tiada batas oleh
ibu. Suatu kebahagian yang memadamkan seluruh rasa lelah, letih serta payah dan
suatu kenangan indah yang saat ini masih dikenang indah olehnya.
Tahukah engkau saat usiamu di dalam kandungannya telah mencapai 120 hari, yaitu pada saat Alloh mengutus malaikat-Nya untuk meniupkan ruh ke dalam jasadmu dan sekaligus menetapkan kebahagiaan serta kesedihanmu ketika berada di dunia dan di akhirat sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Nabi shalallahu ‘alahi wa salam,
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً
نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ
ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ
بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ.
Sesungguhnya
tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari
berupa nutfah, kemudian menjadi ‘Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu
menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat
untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata :
Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dan, saat itu engkau mulai
menggerak-gerakkan badanmu, engkau mulai bermain-main sekehendakmu sendiri dan
engkau memutar-mutarkan seluruh ragamu di dalam perut ibumu yang sempit sebagai
tanda bahwa engkau hidup di dalam kandungannya. Ibumu sangat gembira merasakan
keadaanmu meskipun rasa sakit, dan letih dirasakannya seiring dengan
bertambahnya umur dan berat badanmu.
Alloh Ta’ala menceritakan tentang
keadaan ibumu pada saat itu,
حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ
لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِير
Ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman 14)
Bagi ibu kesabarannya pada saat itu
merupakan kasih sayangnya untukmu, kegelisahannya pada saat itu semata-mata
hanya mengkhawatirkanmu dan kepenatan ibumu pada saat itu adalah demi
kesehatanmu serta tiada yang dilakukan ibumu pada saat mengandungmu kecuali
untuk memberikan yang terbaik untuk dirimu.
Waktu terus berlalu dan saat itu pula
engkau sudah tidak lagi betah untuk bermain-main di dalam kandungan ibumu,
engkau memberontak dan ibumupun mengetahui isyaratmu bahwa engkau ingin segera
keluar dari kandungannya, bergegas ibumu membawamu ke tempat yang nyaman
dan aman yang disitu kamu bisa dilahirkan dengan baik, dan bersegera pula
ayahmu mencari seorang yang ahli yang mampu membantu untuk memenuhi keinginanmu
keluar dari kandungan ibumu.
Saat itu adalah saat yang sangat
mendebarkan dan menegangkan bagi semua orang yang mengharapkan kehadiranmu
terutama bagi ibumu. Ketahuilah, saat itu ibumu merasakan rasa sakit yang tidak
pernah dirasakan sebelumnya dan perasaan khawatir yang sangat besar akan
keselamatanmu, hingga seolah-olah terdapat dua pilihan yang nampak di depan
matanya yaitu mati ataukah hidup. Dan aku yakin, engkau pasti mengetahui apa
yang dipilih oleh ibumu, dengan menahan rasa sakit saat melahirkanmu, di dalam
hati, ibumu seraya berdoa, “ Yaa Allah Rabku, permudahlah kelahiran anakku,
apabila saat ini adalah kematianku maka matikanlah aku, namun biarkanlah anakku
hidup sehingga dia dapat merasakan dunia serta isinya yang telah engkau
ciptakan untuknya.”.
Kemudian segala Puji Hanya Milik Alloh
yang telah menyelamatkanmu sehingga engkau telah terlahir dan yang telah
menciptakanmu dengan sempurna.
Akhirnya pada saat itu engkaupun
menangis dan jeritan tangismu meneteskan air mata kegembiraan bagi seluruh
keluarga yang menunggumu, tampak tubuhmu yang berwarna merah sebagai tanda
bahwa engkau pernah menjadi satu bagian dalam tubuh ibumu dan matamu yang
terpejam mengisyaratkan tanda ketidaksiapanmu untuk melihat dunia barumu. Semua
tersenyum melihat keadaanamu, perasaan sakit yang diderita ibumu seolah-olah
teredam oleh kelahiranmu yang sempurna, kekhawatiran besar ibumu kemudian
berubah menjadi perasaan gembira dengan kedatanganmu, dan ayahmu memeluk dan
mencium kamu dan ibumu sebagai wujud kegembiraannya karena engkau telah tiba.
Kemudian waktu demi waktu telah
berlalu dan kau pun mulai tumbuh dewasa, kau telah pandai untuk membaca dan
menghitung, dan bahkan engkau telah pandai untuk membaca qur’an serta
memberikan manfaat untuk benyak orang.
Alloh ta’ala berfirman :
إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ
ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً
Artinya
: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun (QS,
Al-Ahqaf 15)
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى
وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Artinya
: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS, Al-Luqman 14)
Kemudian Alloh ta’ala juga memberikan
bimbingan bagaimana seorang anak harus bersikap baik kepada kedua orangtuanya
terutama ketika mereka sudah lanjut usia, karena pada saat itu keadaan orang
tua adalah sangat lemah dan sangat membutuhkan pertolongan dari anaknya, Allah
berfirman :
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ
أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا
Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. (al-Isra’ 23)
Berbaktilah kepada kedua orantuamu
terutama ibumu semata-mata karena Alloh telah menyuruhmu untuk berbakti kepadanya.
Bersyukurlah kepada Alloh yang telah menciptakanmu serta ayah dan ibumu
kemudian bersyukurlah kepada ibumu yang telah melahirkan dan merawatmu.
Bersegeralah untuk berbuat kebaikan karena engkau tidak mengetahui kapan dan
dimana engkau akan mati serta dimana tempatmu akan kembali.
No comments:
Post a Comment