Padahal nyata-nyata itulah kebenaran, dan sebuah hidayah itu tidak datang sendiri.
Berjilbab sebagaimana mudahnya berpakaian, untuk sebagian perempuan tetap tidak mudah. Banyak alasan dikemukakan ketika dipertanyakan mengapa belum berjilbab, belum siaplah..itu mah bukan wajib hanya sunnahlah...masih ada cita-citalah...ntar aja kalo dah tua..dan yang paling tragis adalah merasa belum dapat Hidayah. Dan lah-lah lainnya.
Padahal nyata-nyata itulah kebenaran, dan sebuah hidayah itu tidak datang sendiri. Tetapi perlu perjuangan, pengorbanan dan keyakinan untuk melaksanakan. Didalam Al-Quran, telah jelas tidak terbantahkan :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[QS.Al-Ahzab 33:59]
Maka ketika memasuki usia baligh hijrah pertama, terbesar dan paling utama perempuan adalah berjilbab. Hal ini diucapkan langsung oleh Rasulullah SAW dalam hadist yang diriwayatkan oleh abu Dawud:
"Dari Aisyah RA bahwa sesungguhnya Asma binti Abi Bakar masuk kehadapan Rasulullah SAW dan Asma saat itu memakai baju yang tipis. Maka Rasulullah berpaling daripadanya seraya berkata: Apabila Wanita telah dewasa (haidh), maka ia tak boleh terlihat kecuali INI dan INI. Dan Rasul menunjuk pada WAJAH dan TANGAN beliau"
Berjilbab sendiri selain memang diwajibkan bagi seorang muslimah, nyatanya perintah ini banyak sisi positifnya, nah apakah itu, beberapa ada dibawah ini:
Sebagai penjagaan dari kejahatan
Wanita sesungguhnya yang lemah secara fisik, sehingga kadang mengundang kejahatan. Namun ketika berjilbab secara benar, maka wanita tidak menampakkan aurat dan perhiasannya yang dapat menimbulkan kesempatan untuk berbuat kejahatan. Dengan berjilbab pula sesungguhnya membantu kaum lelaki untuk menjaga pandangannya.
Sebagai benteng diri dari perilaku tercela
Ketika seseorang berjilbab maka dapat dipastikan lingkungan di sekitarnya Insyalloh Sholeh, adalah tidak mungkin seseorang mengajak ke tempat maksiyat (misalnya) pada wanita berjilbab. Tepat rasanya ketika seseorang belum sempurna ibadahnya memilih berjilbab untuk semakin membentengi diri dari pergaulan menyimpang.
Sebagai bentuk rasa syukur akan nikmat Alloh
Adalah kodrat wanita terlahir fisik sempurna, cantik dan menarik. Namun alangkah kelirunya sebagai syukur atas nikmat tersebut lantas dipertunjukkan dengan tidak wajar sampai membuka auratnya.
Perilaku ini yang kadang justru mendekatkan diri pada pamer yang berujung pada kesombongan dan perbuatan boros padahal kita tahu pemboros itu saudaranya setan
وَ اتِ ذَا اْلقُرْبى حَقَّه وَ اْلمَسكِيْنَ وَ ابْنَ السَّبِيْلِ وَ لاَ تُبَذّرْ تَبْذِيْرًا. اِنَّ اْلمُبَذّرِيْنَ كَانُوْآ اِخْوَانَ الشَّيطِيْنِ، وَ كَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبّه كَفُوْرًا. الاسراء
Dan berikanlah kepada keluarga yang dekat akan haqnya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) dengan boros. Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara syaithan dan syaithan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. [QS. Al-Israa' : 26-27]
وَ لاَ تَمْشِ فِى اْلاَرْضِ مَرَحًا، اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ اْلاَرْضَ وَ لَنْ تَبْلُغَ اْلجِبَالَ طُوْلاً. الاسراء
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. [QS. Al-Israa' : 37]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَقُوْلُ اللهُ جَلَّ وَ عَلاَ: اَلْكِبْرِيَاءُ رِدَاءِيْ وَ اْلعَظَمَةُ اِزَارِيْ. فَمَنْ نَازَعَنِيْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اَلْقَيْتُهُ فِى النَّارِ. ابن ماجه فى الترغيب و الترهيب
Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Alloh Jalla wa 'Alaa berfirman : Sombong itu adalah selendang-Ku dan kebesaran itu adalah pakaian-Ku, maka barangsiapa mencabut salah satunya dari-Ku, Aku akan melemparkan orang itu ke neraka". [HR. Ibnu Majah]
Justru sebuah rasa syukur ketika diberi keindahan, ia menjaga keindahannya sebaik mungkin. Bukankah barang berharga itu tidak dipamerkan pada sembarang orang?
No comments:
Post a Comment