Dialog Intelektual Aktivis Kampus ini merupakan sebuah rangkaian acara Kampanye Kebangkitan Intelektual Muslimah (KKIM) yang akan diselenggarakan secara kontinuitas setiap bulannya menuju Konferensi Intelektual Muslimah Nasional Desember tahun ini sebagai upaya menyentuh kesadaran berislam dan kesadaran politik masyarakat kampus (perempuan) dengan opini Islam ideologis yang mampu menyentuh persoalan existing di kampus serta membangun suasana pergerakan di kampus dalam upaya menyelsaikan permasalahan tersebut.
Menurut Desi, aktivis HIMA TMIP (Himpunan Mahasiswa Teknik dan Manajemen Industri Pertanian) Fakultas Teknik Industri Universitas Padjadjaran, saat ini Indonesia mengalami krisis multidimensi , menurut desi pula bahwa masalah itu harus dipecahkan oleh setiap lapis masyarakat, khususnya oleh mahasiswa sebagai entitas penting di tengah-tengah masyarakat dan solusi mendasar dari semua masalah ini adalah kembali kepada hakikat manusia sebagai makhluk yang harus tunduk pada Syariat Alloh dengan menerapkan aturan Islam. Sementara aktivis KAMMI STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial) mengutarakan fakta-fakta yang terjadi saat ini dimana tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia yang sangat rendah tidak sebanding dengan kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia sendiri dan di sini diperlukan sebuah aksi konkrit dari mahasiswa sebagai agent of change yang keberadaannya sangat dinanti-nanti di tengah-tengah masyarakat. Hal yang sama juga diungkap oleh peserta dari UNINUS yang menyatakan bahwa perlu ada kesadaran dari setiap mahasiswa akan perannya membawa perubahan kearah yang lebih baik.
Cupi Legilasa Fauizah S.H. (Anggota Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Kampus Bandung) mengatakan bahwa saat ini Indonesia mengalami kesengsaraan akibat penerapan Kapitalisme. Survei membuktikan bahwa tingkat kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, angka putus sekolah dll di Indonesia kian meningkat. Peran mahasiswa pun sangat kurang dirasakan, degradasi akidah dan moral terjadi, mahasiswa yang dulunya dikenal dengan keberanian dan intelektualnya lewat Sumpah Pemuda, Proklamasi dsb kini seolah terjadi transisi. Mahasiswa sekarang lebih senang ber-enterpreneur dan apolitik. Beliau juga menggambarkan bagaimana seharusnya peran pemuda khususnya mahasiswa sebagai tonggak kebangkitan umat yang sejatinya berada ditengah-tengah umat dan mengajak mereka untuk menerapkan Islam sebagai satu-satunya aturan yang diterapkan dalam kehidupan. Pemikiran dan akidah Islamlah bukti keintelektualan pemuda. Pada sesi selanjutnya, ketika ditanya apa yang seharunya dlakukan oleh kalangan mahasiwa kampus Bandung ? Kedua aktivis dari ITB menyatakan kebutuhan akan kesadaran terhadap Islam dalam perubahan masyarakat.
Jadi, transormasi masyarakat menuju kebangkitan Islam: Masihkan Mahasiwa ambil bagian? Tentu saja masih, dan kini bagian mahasiswa muslim sebagai bagian dari elemen masyarakat menyambut seruan Alloh untuk melakukan perubahan di tengah masyarakat dengan Islam.
“ Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka berusaha untuk mengubahnya sendiri. “ ( ar-ra’du :11)
Suasana saat diskusi
Reported by : Maretika Handrayani
No comments:
Post a Comment