Senja hari ini
mengapa begitu berbeda
tak tampak langit barat
berarak merah pekat
semua tertutup awan jingga
mengapa begitu berbeda
tak tampak langit barat
berarak merah pekat
semua tertutup awan jingga
Malam mulai beranjak naik, menebar gelap pada
hamparan ladang yang menatap langit. memandang awan yang sedang tersenyum,
melepaskan rintik rintik hujan yang sedang berkemas untuk membawa embun biru, pada
sayap sayap angin yang menebar persada, menyuburkan tanah yang mulai tandus.
Malampun mulai kepakan sayapnya hingga berjalan
menitis pada angin yang tersenyum,menebarkan pesona pada hamparan kabut yang
selubungi gunung,pada gulungan ombak yang menari nari senang pada keindahan
langit yang teduhkan bumi, hingga malam memberikan hiasan pita yang indah biru.
Di hamparan langit
malam, ku tulis aksra harapan dan cita masa depan.. ada yang tetap bertahan,
ada yang terhapus oleh tetes-tetes air hujan., ada pula yang menjadi abu dan
terbang bersama angin. Musim panas dan dingin telah menjadi guru hidupnya. Menguatkan
atau melemahkan dan kemudian hilang jika aksara harapan dan cita itu tidak
dibutuhkan zaman. Ia mengajarkan kesabaran dan ikhlas yang tak mudah jika tak
ditempuh dengan sungguh-sungguh. #Di sudut waktu menyaksikan episode
kehidupan
No comments:
Post a Comment