Wednesday, November 30, 2011

Manusia Hidup diantara Dua Waktu


Mendung kelabu bergayut diwajah

Langitpun menangis, sirami hati yang duka

Agar asa kembali tumbuh dihati.

Manusia hidup diantara dua waktu

Masa lalu, yang membuat kita takjub

Masa mendatang hanya Alloh yang tahu

Hari ini…. Apapun yang terjadi

Harus dihadapi dengan usaha, tawakkal dan sabar.

Tiada seorangpun ingin kehilangan yang dicinta

Jangan cela daku bila menangis, karena Rasulpun menangis

Tak kuasa menahan duka,

Ketika yang dicinta mendahuluinya.

Biarkan air mata menetes, membasuh luka

Selama kata-kata tetap diridhoi Alloh.

Siapakah yang ingin bala menimpanya?

Atau adakah orang yang ingin ditimpa musibah?

Semua akan berkata semoga kita dijauhkan darinya.

Akan tetapi tak selamanya angin bertiup sebagaimana yang diinginkan nakhkoda

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat raih

Alloh telah menakdirkan,

Kehendak-Nya jua yang terlaksana,

Jika baik, kita bersyukur

Jika sebaliknya, kita bersabar

Begitulah semestinya seorang mukmin

kita adalah milik Alloh dan akan kembali kepadanya

waktu, tempat dan cara yang berbeda.

Yang telah dahulu kembali kita do’akan

Yang akan menyusul, teguhkan iman semoga Alloh gantikan yang lebih baik

No comments:

Post a Comment