Ya
Alloh, sungguh, kekaguman atas hambaMu
dari kalangan sahabat Rasululloh tak dapat ku cegah, kesholehan Abu Bakar ash siddiq, Umar bin
Khattab, dan sahabat lainnya, mereka penebar jejak kesholehan yang
menginspirasi, tertancap dalam di relung hati dan fikiran. Mereka hamba yang juga tak
maksum. Namun militansi, perjuangan, dan pengorbanan
mereka di jalanMu tak ada yang meragui, semua sepakat bahwa mereka sahabat
terbaik yang setia menyertai bersama dakwah Rasul, semua kan tertunduk malu
membandingkan diri yang masih tak setaraf..
Ya
Rabbi.. Engkau berikan aku kaki untuk melangkah, menyusuri tiap liku jalanan
ini. Ku sadari, Tak ada yang abadi.. kelak semuanya akan menjadi lembar catatan
sejarah yang akan ku pertanggungjawabkan di hadapan Mu. Rahmat Mu begitu luas, melebihi
kiraan ku. Sedang daku hanya hamba lemah, layaknya butiran debu, yang Kau
angkat untuk berada di jalan mulia. Butir air mata mengucur deras. Rindu dan
bimbang melebur menjadi satu. Rindu bertemu Engkau dan kekasihMu, namun bimbang
amal tak cukup untuk bersua dalam pertemuan yang mendebarkan setiap dada. Langkah
terkadang salah arah, hati terkadang salah menduga, lisan terkadang salah
berkata, laku terkadang khilaf adanya... ku coba bermuhasabah. Hati membathin..
Sungguh, banyak jejak hamba Mu seolah tak tampak menapak, telah sirna oleh
angin yang bertiup pagi dan petang, lalu bagaimana dengan jejak ku, Sudahkah ia
membekas dan cukup menjadi hujjah di hari penghisaban kelak? rasanya masih
sangat sangat jauh.. kembali ku benamkan wajah dalam-dalam. tersungkur dalam do’a
pengharapan, resah umur kan berujung.. .. Lalu, bagaimana dapat ku angkat wajah untuk
angkuh di hadapan Mu dan juga hamba-hamba Mu.. sedangkan dengan menunduk pun
aku masih malu..
No comments:
Post a Comment