Tuesday, December 18, 2012

Mulianya Memaafkan



‘Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh’.[Al A’raf : 199].
Alamiah memang, ketika setiap orang menempuh proses pendewasaan yang berbeda-beda, sadar atau tidak sadar, bagi kebanyakan orang, memaafkan bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang masih mencoba membandingkan kesalahan dan manusia seperti hal nya analogi paku yang ditancapkan di sebuah pohon. Kesalahan yang diperbuat seseorang kepada kita adalah paku, dan pohonnya adalah kita sendiri, dimana ia akan tetap membekas meski paku telah dicabut, ia masih menyisakan luka meski kata maaf telah terlafaz. Bagi sesama muslim, tentu analogi ini tak bisa dijadikan contoh dan panutan seutuhnya. Kaum muslimin terikat oleh ikatan akidah, bahkan lebih kuat dibanding ikatan darah sekalipun. Ketika dirasa ada kesalahan yang telah dilakukan saudara seakidah atas kita, dan ia mengakui kekhilafannya, maka alangkah bijak untuk segera memaafkannya, membimbing, menyantuni dan memperlakukannya dengan baik. Tak perlu menimbang terlalu lama untuk mema’afkan. Rosul sang tauladan pun demikian, ketika belum berislam, Umar r.a adalah salah satu orang yang memusuhi Rosululloh, hal ini berubah 180 derajat ketika ia berislam. Wajah Rasul yang dulu paling ia benci, sekarang Rasul lah yang paling ia cintai. Lalu bagaimana dengan Rosululloh saw? kalau analogi paku tadi yang dipakai, tentu sudah sangat dalam bekas luka yang kaumnya lakukan pada kekasih Alloh, Nabi Muhammad saw. Apakah lantas beliau membenci dan tidak memaafkan umar yang pernah begitu membencinya? Jawabannya adalah : tidak, sahabat ku. Bahkan Rasululloh saw mengatakan bahwa berislam nya Umar adalah jawaban atas do’a nya kepada Alloh agar dipilihkan salah satu diantara dua orang bangsa quraisy untuk memeluk islam, dan Umar lah yang akhirnya berislam. Selanjutnya, marilah kita renungkan lagi, sudah seberapa banyak dosa yang dilakukan manusia kepada Sang Pencipta? Apakah Alloh telah menutup pintu ampunanNya? Ketahuilah, sudah seberapa jauh manusia dari jalan Nya, sudah seberapa banyak dosa yang dilakukannya, namun ketika ia bertaubat, Alloh berjanji akan mengampuninya. Subhanalloh.. berlapang hatilah dengan memaafkan meski hati mu sempat terluka.. bukankah janji akan pahala dari Nya yang engkau harapkan? Lalu apa yang masih membuat mu tak berlapang dada dan lembut hatinya dengan saling mema’afkan ?!
dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Alloh mengampunimu? Dan Alloh Maha Pengampun, Maha Penyayang."[an Nur : 22]

No comments:

Post a Comment